Nasional

Hj.Sri Wulan Kenalkan Masyarakat Tentang Alat Kontrasepsi KB.

GROBOGAN – Banyak masyarakat yang memahami program Keluarga Berencana (KB) hanya tentang alat-alat kontrasepsi. Padahal penerapan KB bukan hanya alat-alat tersebut saja.

Hal ini dikatakan anggota DPR RI Sri Wulan dalam sosialisasi KIE Kreatif BKKBN di halaman Balai Desa Padang Kecamatan Tanggung Harjo Kabupaten Grobogan, Kamis (30/11/2017) lalu.

Menurut Sri Wulan, Masyarakat berpikirnya masih seperti itu, makanya kami lakukan edukasi.

“Kegiatan ini tak lebih adalah proses transfer of knowledge untuk masyarakat,” jelas Politisi Partai Gerindra itu.

Dihadapan kurang lebih 200 peserta yang kebanyakan kaum hawa, Sri Wulan kenalkan program KB itu bukan hanya kontrasepsi saja.

.”KB merupakan sebuah perencanaan dalam berkeluarga. Sama dengan kepanjangannya yang merupakan Keluarga Berencana. Jadi dari situ dapat dipahami bahwa KB bukan hanya alat-alat saja. Tetapi lebih kepada proses perencanaan dalam membangun keluarga,” ucapnya.

Makanya, Lanjut dia, di dalam program KB melarang untuk pernikahan usia dini. Hal ini dimaksudkan agar keduanya mantap untuk menikah. Diukur dari fisik maupun mental.

“Diharapkan nanti punya anak sudah benar-benar dewasa pikirannya. Kalau masih muda, suka dolan, nanti malah punya anak dititipkan ke orang tuanya,”jelas Wulan politisi partai Gerindra anggota DPR RI komisi IX ini yang disambut warga dengan tepuk tangan dan tertawa.

Sementara itu, tambah dia, mantap fisiknya supaya benar-benar siap alat reproduksinya. Sehingga tidak terjadi lahir prematur, kemudian tidak menjadi penyebab angka kematian ibu bayi juga.

”Untuk itu disarankan menikah di usia 21 tahun. Supaya baik fisik maupun mental anakbenar-benar sudah siap,” jelas politisi Partai Gerindra ini.

Sementara itu, Sarmini SE.MM Kepala Bidang Balai Diklat BKKBN Jawa Tengah mengatakan hal yang senada, agar pernikahan usia dini ini dapat dihindari.

”Persalinan di usia dini memang rentan akan kematian saat melahirkan,” katanya.

Selain itu, ia berharap dengan agenda sosialisasi seperti ini akan berhasil. Sebab disampaikan secara kreatif.

”Dampak tidak suksesnya program BKKN adalah terjadinya ledakan penduduk. Dengan ini akan terjadi masalah seperti pemenuhan pangan. Makanya sosialisasi semacam ini diperlukan untuk terus mengedukasi masyarakat betapa pentingnya ikut program KB ini,” harapnya.

Antusiasme warga terlihat diakhir acara, saat Hj.Sri Wulan membagikan hadiah kepada warga yang beruntung.

Beragam hadiah menarik terbagi kepada warga desa Padang. Salah satu warga desa Padang saat berbincang bintang seusai acara mengucapkan terimakasih kepada BKKBN yang telah memberikan pemahaman terhadap alat alat kontrasepsi dan juga usia ideal pernikahan, sambil senyum bahagia warga tersebut memperlihatkan hadiah yang diperolehnya. (Gin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.